Sajak-Sajak Ilusiku
Senja masih termangu,
Menanti gelap yang kan menggantikannya
Hujan masih berjoged mesra
kala itu...
Bersamanya pula kusertakan diriku
Kuurai bentangan permadani
yang t'lah kulewati dalam senandungnya
Tinta menggoreskan, memainkan
kata yang menyambutnya
Sedikit berpendar kemilau permadani itu
Namun, lebih banyak yang pudar dalam balutannya
Semburat angkuhmu memancar
kau uji diriku bak pagar
kau bisikkan perang degan kasar
Laksana halilintar siang bolong
yang menggelegar
Semua menegar
Bersama walang keket
Bersamanya pula tikus-tikus tanah
Ah takkan ku peduli
Terjuntai tak keruan ceritaku, ceritamu
Bergegas mereka membuka tabir semu
mengisahkan ceritaku, ceritamu
yang belum ada titik temu
Dalam semua jumpa pamrihmu berseteru
ku berseru, "Hai kau!!! kembalilah! hidupku, hidupmu takkan menyatu"
Ku berdiri membawa asa
Mengalungkan cita
Menggenggam impi
Menyibak misteri ini
Semua bermain dalam rumusd dunuawi
Dalam bayang lembayung senja
Bergegas sudah rasa dahaga
Ketika t'lah tereguk embun-embun kehidupan
Terbawa pula debu-debu pengembaraan
Dalam remmang gelap malam
Terasa sudah betapa jalan
ini begitu kelam
Tertatih pula hasrat-hasrat suci
menembus tebing curam
Padang pasir menghampar
Menantang insan manusia yang merasa tegar
Bak fatamorgana,
tinggal...hanya tinggallah bayang semu disana
Karena inilah hidup yang sesungguhnya